ADVERTIZED

ads ads ads ads ads

Sabtu, 20 November 2010

Ilmu dan Ajaran RM.Koesen Poerbodiningrat (Kitab Nyata Niti) IX

MEDITASI


Dalam olah daya Energi Elektronuklirmagnetik, meditasi ini menjadi salah satu cara mengenal,mengolah dan menggunakannya. Tentu hal tersebut penting, oleh karena tiada lain karena meditasi adalah salah satu usaha proses untuk mempertingkatkan pengembangan pribadi seseorang secara total. Selain daripada itu dengan kita mahir dalam bermeditasi maka sangatlah mudah kita menuju pada level rohani diatasnya yaitu pengenalan dan hakikat pada Jiwa,Nala/batin,Suksma, dan Roh manusia. Tulisan ini pun juga didasari oleh pengalaman pribadi penulis yang melakukan laku olah daya Energi Elektronuklirmagnetik serta berbagai literatur mengenai meditasi.

Pengertian Meditasi :

Menjelaskan secara baku dan pasti mengenai arti meditasi sangatlah rumit, namun demikian kita bisa lakukan yaitu memberi pengggambaran berbagai pengalaman dari mereka yang pernah melakukan meditasi, sehingga meditasi dapat berarti :

1. Membebaskan diri dari pikiran atau perasaan yang berobah-obah, membebaskan nafsu duniawi selanjutnya bertemu dengan jati diri pribadi yang murni juga asli.

2. Berkaca atau koreksi ke dalam diri sendiri

3. Mengamati refleksi kesadaran diri sendiri

4. Menuju kepada sama sekali tidak lagi menggunakan indera kita ( termasuk pikiran dan perasaan ) namun lebih menuju terutama ke arah mengalami kenyataan yang sejati.

Pengalaman bermeditasi akan berbeda dari orang ke orang yang lain, karena pengalaman dalam bermeditasi banyak dipengaruhi oleh latar belakang temperamen, watak dan tingkat perkembangan spiritualnya serta tujuan meditasinya dengan kulit atau baju kebudayaan orang yang sedang melaksanakan meditasi.

Pada umumnya orang yang melakukan meditasi yakin adanya alam lain yang tidak dapat dijangkau oleh indera biasa.

Cara dan hasil meditasi dari banyak pelaku dari berbagai agama besar maupun perorangan dari berbagai bangsa, banyak menghasilkan kemiripan-kemiripan yang hampir-hampir sama, tetapi lebih banyak mengandung perbedaan dari pribadi ke pribadi orang lain.

Oleh karena itu kita tidak dapat menghakimi hasil temuan orang yang bermeditasi, justru keabsahan meditasinya tergantung kepada hasilnya,

Buah dari Meditasi :

1. Orang yang bersangkutan menjadi lebih bijaksana,

2. Lebih merasa dekat dengan Tuhan,

3. Merasa kesabarannya bertambah,

4. Mengetahui kesatuan alam dengan dirinya,

5. dan lain-lainnya.

Keadaan hasil yang demikian, sering tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh orang-orang ( masyarakat ) di sekitar diri orang tersebut karena tingkah-lakunya maupun ucapan-ucapannya serta pengabdiannya kepada manusia lain yang membutuhkan bantuannya, mencerminkan hasil meditasinya.

Cara-cara dan akibat bermeditasi.

Cara bermeditasi banyak sekali. Diantaranya adalah :

Meditasi dengan tubuh Jasmani adalah

1. Menyerahkan tubuh ke dalam situasi hening. Dengan cara lakukan dengan menggunakan Badan Malawa dengan pernapasan, untuk mencapai keheningan, dengan cara menghirup dan mengeluarkan napas secara ritmis dan teratur.

2. Carilah posisi tubuh yang paling rileks, dapat dengan posisi duduk tegak, atau dengan berbaring lurus dan rata.

3. Agar meditasi lebih khusuk anda dapat menggunakan wangi-wangian dan atau mantra, musik yang cocok dengan selera anda.

4. Dalam melakukan meditasi anda harus ada keyakinan dalam diri anda, bahwa alam semesta ini terdiri dari energi dan cahaya yang tak terhingga banyaknya. Keyakinan seperti itu tadi dapat anda sugestikan ketika menghirup dengan konsentrasi yang kuat dan mengeluarkan napas secara ritmis dan teratur,menghirup napas seperti anda menarik energi dan cahaya alam semesta yang akan memberi daya ke dalam diri anda. Ketika mengelurkan nafas dengan teratur juga, tubuh anda sesungguhnya didiamkan untuk beberapa saat. Hal ini harus dilakukan dengan sabar dan tekun serta teratur, untuk menumbuhkan ketenangan dan kesehatan.

Di dalam bermeditasi adalah anda sebisa mungkin berusaha “ mengelola/me-Manage “ pikiran-pikiran anda, sampai mencapai keadaan “ Pikiran tidak ada “ dan anda tidak berpikir lagi.

Cara-cara “ mengosongkan/mengheningkan pikiran “, yaitu :

1. Dengan cara menfokuskan pikiran anda kepada cita-cita ingin menolong manusia manusia lain, cita-cita ingin manunggal dengan Tuhan,cita-cita ingin berbakti kepada bangsa dan negara, cita-cita berdasarkan kasih sayang dan sejenis itu menjadi sumber fokus ketika hendak memasuki meditasi;

2. Dengan cara memfokuskan kepada “ bunyi nafas diri sendiri “ disaat mengawali meditasi;

3. Ada juga dengan cara menfokuskan kepada nyala lilin;

4. Dan ada pula dengan cara menfokuskan kepada ujung hidung sendiri.

Akibat dari Meditasi :

Jika tahap-tahap meditasi tersebut diatas dapat anda lakukan dengan tepat, maka anda dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam pengertian rohani, yang akibatnya pasti baik untuk diri anda sendiri, maupun juga untuk manusia lain.

Sesuatu itu jangan dijadikan tujuan meditasi, karena hasil sesuatu itu adalah hasil proses meditasi, bukan tujuan meditasi. Maksudnya anda jangan mengharapkan langsung hasil yang memuaskan , tetapi hendaklah anda jalani tahap demi tahap dalam meditasi, karena setiap tahap itu anda akan dapat pengalaman rohani dari Nya.

Proses Menguasai Pikiran :

Jika dalam proses tersebut pikiran anda belum dapat anda “ kuasai “ janganlah putus asa atau berhenti, tetapi juga memaksakan diri secara keterlaluan.Namun lakukanlah lagi secara pelan-pelan, dalam hal ini ulangi sekali lagi hingga mencapai pada keadaan/situasi anda dapat menguasai atau mengelola pikiran anda. Pengembangan selanjutnya dari proses meditasi tersebut, anda sendiri yang akan menemukan dan meneruskannya, karena berciri sangat pribadi.

Tahap lanjut dalam Meditasi adalah :

Anda akan menemui sesuatu, yaitu :

1. cahaya ; atau

2. suara ; atau

3. gambaran-gambaran.

Apabila anda telah menemui diatas , diharap anda jangan berhenti, tetap teruskan meditasi anda.

Pengalaman sesudah keadaan demikian, hanya andalah yang dapat mengetahui dan merasakannya, karena tidak ada kata kalimat dalam semua bahasa bumi yang dapat menerangkan secara gamblang.

Dalam keadaan demikian anda merasa :

1. Tidak lapar,

2. Tidak mengantuk,

3. tidak mengatahui apa-apa lagi, kecuali bila anda telah tersadar kembali.

Efek dari Meditasi :

a. Biasanya intuisi anda akan lebih tajam sesudah melewati tahap demi tahap dalam bermeditasi, dan

b. Untuk memperoleh “ pengetahuan “ tentang alam semesta atau lainnya.

Perbedaan Meditasi dengan Semedi


Bahwa meditasi dan tapa adalah sama, hanya perbedaannya antara keduanya hanya terletak pada intensitas menjalankannya saja.

Teknik-teknik serta latihan-latihan untuk melakukan meditasi ada bermacam-macam, yaitu, seperti :

1. Memusatkan perhatian pada titik-titik hujan yang jatuh ditanah,

2. Menatap cahaya yang terang benderang dari dalam sebuah gua yang gelap ditepi pantai, dengan gemuruh ombak sebagai latar belakangnya,

3. Sambil berdiri dengan posisi yang sukar selama 12 jam berturut-turut,

4. Dan lain sebagainya masih banyak lagi.

Meditasi atau semedi kadang biasanya dilakukan bersama-sama dengan tapabrata,

Contohnya :

1. Orang yang melakukan tapa ngeli,

2. Orang yang melakukan puasa atau tirakat,

3. Dan lain-lain masih banyak lagi

Maksud/Tujuan Bermeditasi itu ada bermacam-macam, misalnya :

1. Untuk memperoleh kekuatan iman dalam menghadapi krisis sosial ekonomi atau sosial politik,

2. Untuk memperoleh kemahiran berkreasi,

3. Memperoleh kemahiran dalam kesenian,

4. Untuk mendapatkan wahyu, yang memungkinkannya melakukan suatu pekerjaan yang penuh tanggung jawab,

5. Untuk menghadapi suatu tugas berat yang dihadapinya,

6. Untuk memperoleh kesaktian ,

7. Untuk menyatukan diri dengan sang Pencipta,

8. Dan lain sebagainya masih banyak lagi।



Bertapa ( Tapabrata )

Oleh para penganut Agami Jawi konsep tapa dan tapabrata identik dengan konsep Hindu tapas yang berpedoman pada kesusateraan jawa kuno yang berasal dari buku-buku Veda sebagai suatu hal yang sangat penting,yang selama sepanjang sejarah orang jawa berabad-abad dianggap sebagai laku yang keramat, melalui menjalankan kehidupan yang ketat dengan disiplin tinggi, mampu menahan hawa nafsu, untuk suatu tujuan yang sangat penting. Dan digambarkan dalam cerita-cerita wayang dengan tokoh pahlawannya yang senantiasa menjalankan tapa.

Tapa brata yang dikenal oleh orang jawa yang bersinkretis dengan konsep Hindu, seperti yang telah disebutkan oleh J. Knebel (1897 : 119-120 ) melalui karangannya mengenai kisah Darmakusuma, di abad ke 16, yang mengisahkan tata cara dan macam nya laku tapa adalah :

1.Tapa ngalong, dengan bergantung terbalik, dengan kedua kaki diikat pada dahan sebuah pohon.

2.Tapa nguwat, yaitu bersamadi disamping makam ( nenek-moyang anggota keluarga, atau orang keramat, untuk suatu jangka waktu tertentu.

3.Tapa bisu, dengan menahan diri untuk tidak berbicara, cara bertapa semacam ini biasanya didahului oleh suatu janji.

4.Tapa bolot, yaitu tidak dan tidak membersihkan diri selama jangka waktu tertentu.

5.Tapa ngidang, dengan jalan menyingkir sendiri ke dalam hutan.

6.Tapa ngramban, dengan menyendiri di dalam hutan dan hanya makan tumbuh-tumbuhan

7.Tapa ngambang, dengan jalan meremdam diri di tengah sungai selama beberapa waktu yang sudah ditentukan.

8.Tapa ngeli, adalah cara bersamadi dengan membiarkan diri dihanyutkan arus air di atas sebuah rakit.

9.Tapa tilem, dengan cara tidur untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa makan apa-apa.

10.Tapa mutih, yaitu hanya makan nasi saja, tanpa lauk pauk.

11.Tapa mangan, dilakukan dengan jalan tidak tidur, namun boleh makan.

Perbedaan tirakat dengan tapa brata adalah pada keketatan dalam mendisiplinkan ragawi, yang dimaksud adalah bahwa tirakat pengetatan disiplin ragawi pada pola makan, dan peniadaan makan dan tidur untuk jangka waktu tertentu, sedangkan mengenai tapa brata adalah pengetatan disiplin ragawi tidak hanya pada pola makan,serta peniadaan makan dan tidur untuk jangka waktu tertentu, namun juga disertai dengan pengetatan pola hidup yang mengacu pada pola hidup di situasi zona tidak nyaman, ekstrim mungkin lebih menapak tilas leluhur kita manusia goa/primitive. Tirakat disini seperti pada ketiga macam tapa yang terakhir (pada nomer 9,10, dan 11). Pada prakteknya ke 11 jenis tapa brata diatas jarang dilakukan secara terpisah, malahan biasanya lebih sering dilakukan secara bersamaan dengan laku lainnya atau dengan cara menggabung-gabungkan

Oleh karena itu tapa semacam itu mirip dengan tapas pada orang hindu dahulu, sehingga dengan demikian ada suatu perbedaan fungsional antara tirakat dan tapabrata। Namun sering terjadi bahwa orang melakukan tapabrata bersamaan dengan samadi, dengan maksud untuk memperoleh wahyu. Tentu saja tujuan dari tapa semacam ini adalah untuk mendapatkan kenikmatan duniawian, akhirnya perlu disebutkan bahwa pada orang Jawa tapa merupakan salah satu cara penting dan utama untuk bersatu dengan Tuhan.


Selanjutnya anda dapat juga mempelajarinya di www.ajaranjawalemuria.blogspot.com


(مترجم الى اللغة العربية :)

التأمل

في السلطة إذا كانت الطاقة Elektronuklirmagnetik ، أصبح التأمل واحدة من الطرق للاعتراف ، زراعة واستخدامها. طبعا من المهم ، لأنه لا يوجد غيرها لأن التأمل هو واحد من العمليات التجارية لتنمية الشخصية mempertingkatkan شخص في المجموع. غير أنه مع يتقن لدينا في التأمل فمن السهل جدا أن يذهب على المستوى الروحي أعلاه ، والتي مقدمة وطبيعة الروح ، ونالا / الداخلية ، إتش آي في ، وروح الإنسان. واستندت هذه الورقة أيضا على تجربة شخصية من الكتاب الذين لا تبيع على الرغم من موارد الطاقة Elektronuklirmagnetik والأدب على التأمل.

فهم التأمل :

معقد للغاية افتراضيا ويجب شرح معنى التأمل ، ولكن مع ذلك يمكننا القيام به هو اعطاء الخبرات pengggambaran مختلفة من الذين فعلوا التأمل ، والتأمل بحيث يمكن أن تعني :

1. تحرير نفسك من أفكار أو مشاعر ، التي غيرت obah ، شهوة جسدي سراح سيلتقي قريبا مع هوية شخصية حقيقية أيضا الأصلي.

2. عاكسة أو تصويبات لذاتي

3. مراقبة التفكير الذاتي واعية

4. الذهاب إلى لم يعد استخدام حواسنا (بما في ذلك الأفكار والمشاعر) ، ولكن أكثر خاصة في الاتجاه نحو تعاني من الواقع الحقيقي.

سوف تجربة التأمل تختلف من شخص لآخر ، لأن يتأثر الكثير من الخبرة في التأمل من خلفية شخصية ، ومزاجه ومستوى التنمية الروحية والغرض من التأمل مع الجلد أو الملابس ثقافة الناس الذين يجرون التأمل.

في العام ، والناس الذين التأمل متأكد من أي طبيعة أخرى لا يمكن التوصل عن طريق الحواس العادية.

الأسلوب والنتائج من التأمل من العديد من اللاعبين من مختلف الديانات الكبرى والأفراد من مختلف الجنسيات ، العديد من أوجه الشبه التي تنتج تقريبا نفس الشيء ، ولكنها تحتوي على أكثر من شخصية إلى الفروق الفردية للآخرين.

ولذلك لا يمكننا الحكم على النتائج التي توصل إليها أولئك الذين التأمل ، وأنها تعتمد على صحة نتائج التأمل ،

ثمار التأمل :

1. الشخص المعني إلى أن تكون أكثر من الحكمة ،

2. إغلاق أكثر شعور إلى الله ،

3. شعور يزيد الصبر ،

4. معرفة وحدة طبيعية مع نفسه ،

5. وغيرها.

مثل هذه النتائج الوضع ، وغالبا ما لا يرى إلا نفسه ، ولكن أيضا من قبل الشعب (المجتمع) حول هذا الشخص بسبب تصرفات والسلوك وأحاديثه العامة وإخلاصه لإنسان آخر في حاجة إلى المساعدة ، مما يعكس نتائج التأمل.

طرق وبسبب التأمل.

كيفية التأمل كثيرا. ومن بينها :

التأمل مع الجسد المادي

1. تقديم الجسم في حالة من الهدوء. بالمناسبة القيام به وكالة ملاوا في التنفس ، لتحقيق الصمت ، عن طريق استنشاق والزفير بشكل متوازن ومنتظم.

2. العثور على موقف أكثر استرخاء الجسم ، ويمكن الجلوس تستقيم الموقف ، أو عن طريق الكذب على التوالي ، وشقة.

3. لمزيد من التأمل الرسمي يمكنك استخدام العطور و / أو نوبات ، والموسيقى التي تتوافق مع ذوقك.

4. التأمل في أن يكون لديك ثقة في نفسك ، وهذا هو الكون يتألف من عدد لا يحصى من الطاقة والضوء. الثقة من هذا القبيل قبل أن تتمكن من sugestikan عند استنشاق مع تركيز قوي والزفير بشكل متوازن ومنتظم ، كما كنت يستنشق تعادل الطاقة والضوء في الكون من شأنها أن تعطي السلطة الى الداخل منك. عند التنفس مع mengelurkan العادية كذلك ، وجسمك إسكات فعلا لفترة من الوقت. يجب أن يتم ذلك بصبر ومثابرة وبانتظام ، من أجل تعزيز السلام والصحة.

داخلك التأمل بقدر ما هو ممكن في محاولة ل"إدارة / لإدارة" أفكارك ، حتى يصل إلى حالة من "عدم الاعتبار" ، وكنت لا أعتقد أن بعد الآن.

الطرق "لتفريغ / صمت العقل" ، وهي :

1. عن طريق التركيز عقلك في المثل العليا للرغبات الإنسان لمساعدة إنسان آخر ، والمثل العليا للتوحد مع الله ، والمثل تريد تكريس الأمم والبلدان ، على أساس المثل العليا للشفقة ونوع من التركيز عندما يصبح مصدرا على وشك الدخول إلى التأمل ؛

2. عن طريق التركيز على "النفس من النفس" عند بدء التأمل ؛

3. وهناك أيضا وسيلة لتركيز لهب شمعة ؛

4. وهناك أيضا وسيلة للتركيز على طرف الأنف نفسه.

ونتيجة لذلك من التأمل :

إذا مراحل التأمل يمكنك أن تفعل ما ذكر أعلاه بشكل صحيح ، فإنك يمكن ان تنتج شيئا مفيدا من الناحية الروحية ، والتي بالتالي يجب أن تكون جيدة لنفسك ، وكذلك لغيره من البشر.

الأمر الذي لا ينبغي أن يكون الهدف من التأمل ، لأن نتيجة ما هو نتيجة لعملية التأمل ، وليس الهدف من التأمل. ان كنت لا تتوقع نتائج فورية ، ولكن دعونا كنت تعيش مرحلة مرحلة في التأمل ، لأن كل مرحلة سوف تكون قادرة على تجربة الروحي.

العقل اتقان العملية :

واذا كان في عملية عقلك لا يمكنك 'رقابة' لا يأس أو توقف ، ولكن أيضا لفرض نفسي في keterlaluan.Namun يفعل ذلك مرة أخرى ببطء ، في هذه الحالة ، كرر مرة أخرى للوصول على الظروف / الأوضاع يمكنك التحكم أو إدارة عقلك. مواصلة تطوير عملية التأمل ، وسوف تجد شخصيا وتحيله ، كما تتميز شخصية للغاية.

مرحلة متقدمة في التأمل هي :

عليك أن تجد شيئا ، وهما :

1. ضوء ، أو

2. الصوت ، أو

3. الصور.

إذا كنت قد واجهت بالفعل أعلاه ، يتوقع منك لا تتوقف ، والحفاظ على مواصلة التأمل الخاص.

بعد تجربة مثل هذه الظروف ، كنت الوحيد الذي يمكن أن يعرف ويشعر به ، لأنه لا توجد عقوبات في كلمة بكل لغات الأرض الذي يمكن أن تفسر بشكل واضح.

في مثل هذه الظروف تشعر :

1. الجياع لا يستطيعون ،

2. نعسان ليس ،

3. mengatahui ليس أي شيء آخر ، ما لم تكن قد استعاد وعيه لك.

آثار التأمل :

أ. وعادة ما يكون الحدس الخاص بك أكثر وضوحا بعد اجتياز خطوة بخطوة في التأمل ، و

ب. للحصول على "المعرفة" عن الكون أو غيرها.

خلافات مع التأمل.


ان التأمل والزهد هي نفسها ، والفرق الوحيد بينهما يكمن فقط في كثافة أثناء التشغيل.

تقنيات وتدريبات على القيام التأمل وهناك كل انواع ، وهي مثل :

1. مع التركيز على نقاط المطر التي سقطت على الأرض ،

2. يحدق في الضوء الساطع من داخل شاطئ كهف مظلم ، مع الموجات الهادرة الخلفية ،

3. بينما كان واقفا مع موقف صعب لمدة 12 ساعة متتالية ،

4. وأكثر من ذلك بكثير.

التأمل أو التأمل في بعض الأحيان يقوم عادة مع brata تابا ،

على سبيل المثال :

1. الناس الذين لا ngeli تابا ،

2. الشخص الذي يقوم الصيام أو tirakat ،

3. والبعض الآخر لا يزال العديد من

الغرض / الأهداف التأمل أن هناك مختلف ، على سبيل المثال :

1. للحصول على قوة الإيمان في مواجهة الأزمة الاقتصادية والاجتماعية أو العلوم السياسية ،

2. للحصول على الكفاءة خلق ،

3. اكتساب الكفاءة في الفنون ،

4. للحصول على الوحي ، والتي تمكنها من القيام بعمل كامل المسؤولية ،

5. لمواجهة مهمة صعبة التي تواجهها ،

6. للحصول على قوى خارقة للطبيعة ،

7. لتوحيد أنفسنا مع الخالق ،

8. وأكثر من ذلك بكثير.



التكفير (brata تابا)

من معتنقي مفهوم تباس والعجمي جاوي brata تابا متطابقة مع مفهوم الهندوسي تاباس يستند kesusateraan لالجاوية القديمة المستمدة من كتب الفيدا وشيء مهم جدا ، والتي خلال تاريخ الشعب الجاوية لقرون يعتبر السلوك المقدسة ، من خلال يعيش حياة طبيعية مع الانضباط الصارم ، وقادرة على الصمود في وجه العواطف ، لغرض وهو أمر مهم جدا. وصورت في القصص مع بطل دمية الذين يديرون دائما تابا.

التأمل ، والمعروفة من قبل الناس الذين الجاوية bersinkretis مع المفاهيم الهندوسية مثل تلك التي ذكرها ج. Knebel (1897 : 119-120) من خلال مقال Darmakusuma حول القصة ، في القرن 16 ، الذي يحكي الإجراءات وأنواع الزهد وسلوكها :

1.Tapa ngalong ، مع تعتمد عكس ، مع كل من القدمين إلى فرع شجرة.

2.Tapa nguwat ، صمدي وهي بجوار قبر (أسلاف أحد أفراد العائلة ، أو شخص مقدس ، لفترة من الزمن.

3.Tapa البكم ، والامتناع عن الكلام ، ويسبق عادة التقشف وسيلة من هذا النوع من الوعد.

4.Tapa bolot ، وهذا ليس ولن نظيفة أنفسهم خلال فترة من الزمن.

5.Tapa ngidang ، مع الطريق نفسه بعيدا في الغابة.

6.Tapa ngramban ، أن يكون وحده في الغابة وأكل النباتات فقط

7.Tapa عائمة ، مع meremdam الطريق نفسها في منتصف النهر خلال بعض الوقت المحدد.

ngeli 8.Tapa ، هو وسيلة للسماح المياه جرفت نفسك صمدي على الطوافة.

9.Tapa Tilem ، من خلال النوم لفترة معينة من الوقت دون تناول أي شيء.

10.Tapa mutih ، أي أكل فقط الأرز فقط ، بدون الأطباق الجانبية.

يمكن 11.Tapa المنغنيز ، عن طريق لا تنام ، ولكن تناول الطعام.

tirakat الخلافات مع التأمل هو ضيق في العقاب البدني ، وهو ما يعني أن تشديد الانضباط tirakat البدنية في النظام الغذائي ، وقمع الأكل والنوم لفترة محددة ، في حين أن تشديد التأمل ليس فقط المادية الانضباط في النظام الغذائي ، وإنكار تناول الطعام والنوم لفترة محددة ، ولكن رافقتها أيضا تراجعا في نمط الحياة الذي يشير إلى نمط الحياة في المنطقة من حالات غير مريحة ، وربما أكثر فقي المتطرف تتبع رجلنا كهف السلفي / بدائية. Tirakat هنا كما في الأنواع الثلاثة الأخيرة من تابا (الرقم 9،10 ، و 11). في الواقع نادرا ما سبق 11 أنواع من التأمل في عزلة ، بل هي في كثير من الأحيان القيام به بالتعاون مع سلوك آخر أو عن طريق الجمع بين

الزهد وبالتالي هذه هي مشابهة لتاباس في الماضي الهندوسي ، وبالتالي هناك فرق وظيفي بين tirakat وbrata تابا. لكنه غالبا ما يحدث أن الناس لا brata تابا مع التأمل ، بغية الحصول على الوحي. بالطبع الغرض من هذا النوع من الزهد هو الحصول على المتعة duniawian ، في نهاية المطاف وتجدر الإشارة إلى أنه في تابا الجاوية هي إحدى الوسائل الهامة والأساسية في الاتحاد مع الله.


المقبل ، يمكنك ان تتعلم أيضا في www.ajaranjawalemuria.blogspot.com


Tidak ada komentar: